mobilinanews (Jakarta) - Perseteruan sengit dua rider di MotoGP Sepang, Malaysia masih berbuntut panjang. Bahkan kali ini banyak komentar-komentar yang datang baik dari para pebalap, pengamat, bahkan dari fans masing-masing rider.
Diantara komentar yang ada, paling menarik membaca komentar yang diutarakan oleh Andrea Iannone, rider Ducati yang berasal dari negara yang sama dengan Rossi, Italia.
Berikut adalah komentarnya :
"Sebelumnya saya minta maaf kepada Vale (Rossi), saya sungguh tidak menduga Marq (Marquez) melakukannya. Saya tahu kedekatan Marq dan Vale begitu intens, jadi saya tak berfikir ada niatan Marq untuk itu," jelas Iannone seperti yang tertulis di laman facebook MotoGP Mania Indonesia.
"Setelah saya melihat video ulang race bahkan saya sempat melihat live karena motor saya terjadi masalah dan harus menyudahi balapan, awalnya saya melihat setengah bagian balapan itu seperti normal. Tapi ketika saya menyimak lagi dari awal race ini sungguh di luar pemikiran. Marq begitu jelas mencoba menahan Vale."
Menurutnya, Marquez seolah tidak tahu bahwa di MotoGP semua tercatat sangat rinci dan penuh sistem elektronik yang mengamatinya. "Bahkan kecepatan pebalap bisa terlihat di data elektronik. Saya fikir dia tahu, atau mungkin juga dia (Marq) sudah siap dengan semua resiko. Mungkin juga karena dia merasa tidak lagi mengejar titel juara, ini sungguh di sesalkan," sebut Iannone.
Bahkan Iannone menegaskan bahwa dia bisa saja melakukan hal yang sama, menjaga point rider senegaranya. Sambil mengungkit balapan di Australia dimana ia berusaha bermain bersih dan merebut podium kedua yang nyatanya memberikan keuntungan kepada Jorge Lorenzo. "Tahu begini saya mending mengalah saja tak naik podium di Australia serta Mugello dan menyerahkan posisi kedua ke valentino," sebutnya.
"Tapi kami masih punya satu balapan penting. Dan jika ini ceritanya, kami akan melakukan hal yang mesti kami lakukan untuk negara kami dan orang-orang di dalamnya.
Jelas sekali dari komentar Iannone ini seakan menabuh genderang perang. Pride MotoGP 2015 bukan lagi milik motor pabrikan, tetapi sudah berada di ranah "Gengsi antar Negara".
Satu hal yang pasti, MotoGP 2015 Seri Valencia akan jadi medan perang sampai titik darah penghabisan antara rider Spanyol versus Italia. Jenderal perangnya Rossi dan Lorenzo, prajuritnya Marc Marquez, Dani Pedrosa, Andrea Iannone ataupun Dovisiozo.
"Dan saya berharap Vale46 tetap berlaga di Valencia sebagai raja dan kami adalah prajuritnya," pungkas Iannone.
Baca juga : Rossi siapkan pembalasan di Valencia, seru!
Sed ac lorem felis. Ut in odio lorem. Quisque magna dui, maximus ut commodo sed, vestibulum ac nibh. Aenean a tortor in sem tempus auctor
Maria
December 4, 2020 at 3:12 pm